Selasa, 14 Mei 2019

POLIURETAN UNTUK PERAWATAN GIGI

Yo Sobat Polimeritas!

Adakah yang masih ingat iklan senyum pepsodent? slogannya yang menarik adalah: siapapun kamu, dimanapun kamu, senyum kita menyatukan kita. Iklan tersebut menarik, seakan menyiratkan bahwa senyum yang indah juga didukung dengan gigi yang rapi, putih dan bersih. Gigi yang baik dan rapi bahkan menjadi salah satu prasyarat untuk mendaftar pekerjaan seperti pramugari, polisi, tentara, dll. Bicara tentang gigi yang baik dan rapi, ternyata Poliuretan juga berperan dalam perawatan gigi loh, mau tahu selengkapnya? simak ya,,
.
Perawatan gigi biasa menggunakan kawat gigi/ behel. Dewasa ini, terdapat alternatif merapikan gigi dengan bahan transparan yang terbuat dari Polimer jenis Poliuretan. Perawatan gigi transparan ini, biasa disebut "Aligner" (Pelurus). Beberapa brand yang terkenal adalah Invisalign (USA), All-in (Italy), dan F22 Aligner (Sweden&Martina). Di Indonesia, teknologi pelurus gigi transparan ini lebih terkenal dengan nama Invisalign.
.
Invisalign adalah teknologi baru untuk merapikan gigi tanpa menggunakan kawat. Berbentuk transparan dan dapat dicopot saat makan dan sikat gigi, namun minimal dipakai kira kira 20 jam sehari. Sama seperti kawat gigi (behel), fungsi invisalign adalah untuk mencegah sekaligus memperbaiki pertumbuhan gigi yang tidak teratur. Bedanya, cara merapikan gigi yang satu ini terbuat dari poliuretan yang fleksibel dan membentuk permukaan luar gigi.
.
Invisalign sendiri dibentuk dengan tekhnologi komputer berdasarkan hasil cetakan gigi pasien. Selanjutnya model 3D gigi dikirim ke Amerika untuk dibuat mengikuti struktur gigi, setelah selesai dikirim ke Indonesia lagi. Biayanya masih cukup mahal di Indonesia sekitar 4 juta rupiah ke atas. Waktu perawatan sekitar 1 sampai 2 tahun. Tidak semua dokter gigi di Indonesia menawarkan Invisalign karena biayanya yang cukup mahal. Selain itu, tidak semua orang juga cocok menggunakan invisalign, diperlukan diagnosis dokter untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan gigi kita.

Penulis: Mujtahidatul Ilmi Fajriyah @iingzuhri

Sumber:
-> Lombardo, L., Arreghini, A., Maccarrone, R., Bianchi, A., Scalia, S., & Siciliani, G. (2015). Optical properties of orthodontic aligners--spectrophotometry analysis of three types before and after aging. Progress in orthodontics, 16, 41. doi:10.1186/s40510-015-0111-z

-> https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/invisalign-adalah-cara-merapikan-gigi/

-> http://www.portal-gallery.com/apakah-invisalign-itu-berikut-penjelasannya/

"Mari Kita Jaga Citra Polimer Masa Depan"

#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Senin, 13 Mei 2019

POLIURETAN IN STS

[Holla Sobat Polimeritas!]


Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas aplikasi Poliuretan untuk "Self Tightening Suture." 
Apa itu? dan Bagaimana prosesnya? Mari kita simak penjelasan berikut:
.
Suture merupakan jahitan yang menyatukan ujung luka atau sayatan bedah. Metode ini sangat bermanfaat dalam penutupan luka pasca operasi sehingga dapat mempercepat pemulihan pasien. Berbagai penelitian suture ini dilakukan dengan tujuan untuk penutupan luka yang akurat dengan pemulihan kulit yang cepat, minim risiko komplikasi, seperti infeksi maupun jahitan yang terbuka kembali, yang menyebabkan keadaan tidak sehat dan tertundanya pulangnya pasien.

Self Tightening Suture merupakan metode jahitan yang dapat merekat sendiri. Metode ini menggunakan bahan polimer jenis SMP yaitu Poliuretan sebagai benangnya. Poliuretan ini dapat mengencang sesuai kebutuhan. Keuntungan dari jahitan yang bisa dikencangkan sendiri adalah ahli bedah tidak bisa memperketat atau memperlonggar bahannya. Terlalu ketat jahitannya bisa robek, menyebabkan luka terbuka; Bila terlalu longgar, lukanya tidak tertutup dengan benar.

How it works?
Pada suhu kamar, jahitannya pendek, tetapi saat dipanaskan, jahitannya dapat direntangkan hingga dua kali panjangnya. Bentuk panjang ini kemudian ditentukan dengan pendinginan hingga -15 ° C, dan jahitan kemudian dapat dibawa kembali ke suhu kamar dalam bentuk memanjang. Pada titik ini, simpul dapat dimasukkan. Setelah mencapai suhu tubuh, jahitan kembali ke keadaan pendek dan dengan demikian dapat mengencangkan simpul dan setiap jahitan yang dibuat.

Sumber:
->https://physicsworld.com/a/a-self-tightening-suture/ -> Rituparna Duarah et al 2018 Biomed. Mater. 13 045004
.
For Deep Information, read more: Smart self tightening surgical suture from tough bio-based
hyperbranched polyurethane/ reduced carbon dot nanocomposite
.
Penulis: Mujtahidatul Ilmi Fajriyah @iingzuhri
.
"Mari Kita Jaga Citra Polimer Masa Depan"
.
#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Minggu, 12 Mei 2019

Minum Tanpa Sedotan, Yes Or No?


Minum Tanpa Sedotan, Yes Or No?


Sedotan sebuah tabung panjang yang biasanya digunakan untuk mentransfer minuman ke mulut. Dengan mudahnya sedotan dapat ditemukan di mana saja.Dari restaurant bintang lima sampai penjual pinggiran kaki lima. Penjual dengan senang hati memberikan sedotan gratis untuk pembelinya. Seperti sudah layaknya takdir minuman dalam gelas akan berdampingan dengan sedotan.  Kebiasaan ini terus-menerus berkepanjangan, sampai pada momentum menyedihkan. Contohnya lautan telah tercemar oleh sampah sedotan plastik. Beberapa binatang laut tersakiti karena sedotan plastik. Sehingga, banyak masyarakat yang memprotes kejadian tersebut. Apakah Anda setuju terhadap aksi protes tersebut?

Awal mula pemakaian sedotan
Dalam catatan Derek Thompson di The Atlantic, sedotan minuman pertama yang tercatat dalam sejarah diciptakan bangsa Sumeria untuk minum bir. Sedotan tertua ada di makam bangsa Sumeria dari masa 3.000 SM. Pada 1800-an sedotan dari jerami mulai populer, namun masalahnya gampang larut dalam minuman. Lalu tahun 1888, sedotan kertas dipatenkan. Pada 1937 Joseph Firedman menciptakan sedotan yang bisa ditekuk ujungnya. Sejak saat itu sedotan berkembang sesuai jenis minuman. Sedotan modern rata-rata dibuat dari plastik jenis polypropylene, polystyrene, dan beberapa campuran kimia lainnya yang berkembang di tiap zaman sesuai kebutuhan.

Dampak positif dan negatif dari sedotan
Sedotan diciptakan  bertujuan untuk memudahkan hidup manusia. Kemudahan yang didapat yaitu pengurangan risiko kerusakan gigi, mulut tidak kotor hanya dengan menghisap sedotan, dan bisa dijadikan sebagai gaya hidup modern. Sedangkan dampak negatif dari sedotan plastik adalah mencemari lingkungan (lautan dan daratan) dan juga menyakiti beberapa binatang.

Solusi mengatasi dampak negatif
Sedotan telah menjadi gaya hidup manusia. Sehingga penggunaan sedotan tidak langsung dimusnahkan begitu saja. Ada beberapa alternatif pengganti sedotan plastik yaitu sedotan stainless, bambu, silikon. Sedangkan sedotan yang sekali pakai dan berkelanjutan seperti sedotan dari permen dan sedotan yang terbuat 100% dari daun.

Kesimpulan: minum tanpa sedotan?
Jika saya pribadi menyimpulkan bahwa minum tanpa sedotan: Yes.Akan tetapi jika Anda tetap ingin menggunakan sedotan maka beralih lah ke sedotan alternatif. Bisa dipakai berulang kali dan berkelanjutan. Akan sangat tidak disarankan menggunakan sedotan plastik jika hanya dibuang ke tempat sampah. Karena buang sampah pada tempatnya tidaklah cukup. Memilah sampah dan diolah kembali agar tak mencemari lingkungan.

Referensi :
Penulis : Meirna Fatkhawati (instagram @mirnaaf_)

Keping DVD/VCD/CD Termasuk Plastik Atau Elektronik ?

Kepingan VCD/DVD/CD di tahun 2019, agaknya tidak terlalu populer di masyarakat. Kepingan ini berjaya pada era 90an. Biasanya digunakan ...