Selasa, 25 Juni 2019

Keping DVD/VCD/CD Termasuk Plastik Atau Elektronik ?


Kepingan VCD/DVD/CD di tahun 2019, agaknya tidak terlalu populer di masyarakat. Kepingan ini berjaya pada era 90an. Biasanya digunakan untuk menonton film atau memutar musik favorit. Bisa disetel lewat VCD player yang disambungkan ke TV, komputer, ataupun walkmand. Anak 90an pasti tau deh. Hehehe.
Btw, apakah di rumah mu masih ada kepingan VCD/DVD/CD? Apakah masih digunakan?  Tahukah kamu bahwa kepingan VCD/DVD/CD terbuat dari plastik yang bernama polikarbonat. Bahan yang juga digunakan untuk pembuatan handphone. Kebaikan teknologi dapat membuat kepingan plastik ini menjadi sarana penyimpan data berbagai kapasitas ukuran seperti menyimpan lagu, video, aplikasi software, dll. Berikut merupakan proses terbuatnya VCD/DVD/CD yang dirangkum dari planetcopas.blogspot.com cekidot:



1. Butiran-butiran polikarbonat dimasukkan ke dalam mesin pengering, sampai benar benar kering.

2. Setelah dikeringkan butiran polikarbonat dimasukkan ke dalam mesin pemanas, butirannya dilelehkan terlebih dahulu sampai berbentuk cair

3. Butiran polikarbonat yang sudah dilelehkan dengan suhu 250 derajat celcius, langsung disuntikkan ke dalam mesin pencetak, sampai membentuk cakram DVD, data data yang ada di stamper juga langsung tersimpan di dalam cakram tersebut. pada proses ini, semuanya otomatis dilakukan oleh mesin, manusia hanya mengawasi

4. Kemudian cakram-cakram dimasukkan ke dalam ruang pedingin, suhunya hanya mencapai 20-25 derajat celcius (suhu kamar)

5. Salah satu sisi cakram ditutupi oleh lapisan khusus (proses metalisasi) agar salah satu sisinya mengkilap/memantulkan cahaya, ini bertujuan agar sensor laser di DVD player dapat membaca data-data yang terdapat di dalam keping DVD. Tanpa bagian yang mengkilap, sensor laser tidak akan bisa membaca data-datanya.

6. Lalu bagian yang tidak mengkilap direkatkan lagi sebuah lapisan DVD diatasnya dengan lem, Sebelum didistribusikan, cakram DVD diuji kualitasnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa VCD/DVD/CD merupakan plastik ya gaes. Bukan elektronik. Sama halnya jika dalam keadaan tak terpakai (bekas) maka termasuk sampah plastik bukan sampah elektronik. Hal ini juga berpengaruh pada pemilahan dan proses daur ulang.

Sumber :

sumber gambar cover : pixabay.com

penulis : Meirna Fatkhawati @mirnaaf_

#Polimeritas
#PolimerBerkualiltas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Jumat, 21 Juni 2019

POLIMER PEMBUNGKUS KABEL LISTRIK


Kabel adalah salah satu bagian terpenting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan (transmisi) energi listrik dari pusat pembangkit listrik sampai ke sisi konsumen. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari bahan thermoplastik atau thermosetting, sedangkan konduktornya terbuat dari bahan tembaga atau aluminium. 

Pada awalnya, bahan pembungkus kabel listrik yang sering dipakai adalah isolasi dari bahan kertas yang menggunakan sistem minyak bertekanan. Namun, sejak dikembangkannya polimer sintetis, isolasi kertas ini secara bertahap mulai ditinggalkan. Isolasi sintetis mempunyai kelebihan dibandingkan dengan isolasi kertas, yaitu lebih bersih, cara penyambungannya sederhana, perbaikan dan pemeliharaannya mudah, tidak memerlukan selubung logam, serta suhu kerjanya lebih tinggi (khusus XLPE, karena itu kapasitas penyalurannya besar). 


Polimer sintetis ini dikembangkan lebih lanjut menjadi polietilena, kemudian dikembangkan lagi menjadi Crosslinked Polyethylene (XLPE). XLPE mulai banyak digunakan sebagai pembungkus kabel listrik karena  memiliki ketahanan kerja lebih baik, meskipun harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan jenis isolasi sintetis lainnya. Dengan penggunaan kabel berisolasi XLPE, proses penyambungan kabel menjadi lebih mudah dibandingkan proses penyambungan kabel berisolasi kertas dengan resapan minyak maupun dengan kabel berisolasi minyak bertekanan. Saat ini, XLPE juga banyak digunakan pada pipa, film, dan produk busa.



Penulis : @lilydianan




#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Rabu, 19 Juni 2019

7 Segitiga Daur Ulang Plastik Ini, Salah Satunya Sangat Berbahaya!



Plastik sudah menjadi lingkaran hidup kita. Zaman sekarang hidup tanpa plastik itu susah banget. Tidak bisa menolak plastik karena memang plastik diciptakan untuk mempermudah hidup manusia dan sudah menjadi kebiasaan. Bener apa bener nih?  Kita bisa menolak kantong plastik, tapi belum bisa menolak jenis plastik lain kan? Misalnya kemasan sampo, tempat minum/makan, sendok, es krim, dll. Dan ternyata handphone, bahkan kendaraan di dalamnya mengandung komponen plastik. Hem... plastik sangat mudah ditemukan ya?

Berbagai produk yang mengandung plastik atau polimer, memiliki beragam jenis untuk di daur ulang. Karena pada hakikatnya ada plastik yang bisa rusak atau masa penggunaannya sudah habis. Maka dari itu, yuk cari tau simbol daur ulang plastik. Biasanya simbol ini ditemukan di bawah kemasan. Tidak terlalu menonjol sih karena warna tulisannya seperti warna kemasan.



No
Jenis
Saran pakai
Contoh produk
1
PETE/PET
Polyethyelene/
Terephthalate
1x pakai
Botol air mineral/jus/ botol kemasan minuman
2
HDPE
High density Polyethylene
1x pakai
Botol susu literan, botol sampo/sabun/mainan plastik/ oil/ pot/ tempat sampah, ember
3
PVC
Pollyvinyl Chloride
Bahaya, sulit didaur ulang
Tirai kamar mandi, ban renang, kulit sintesis, lapisan kabel, pipa credit card, selang air
4
LDPE
Low Density Polyethylene
Baik u/ makanan, sulit hancur
Bubble warp, kantong plastik, clingwarp, botol kecap/saos, plastik bening u/roti,
5
PP
Polypropylene
Terbaik u/ makanan. Tdk semua bs didaur ulang
Wadah es krim/ yogurt, sedotan, tutup botol, selotip, toples plastik, terpal, tisu basah, popok sekali pakai, botol obat
6
PS
Polystyrene
Hindari
Styrofoam (kemasan makanan, piring, gelas, wadah telur, sendok, garpu)
7
Others
Others
Sulit didaur ulang
Galon air, kacamata hitam, computer casing, nylon, galon air, komputer

Beda nomor plastik, beda juga nama dan bahan pembuatnya. Fungsi yang digunakan pun juga berbeda. Diantara 7 jenis tersebut pasti pernah kamu gunakan. Plastik memang telah memudahkan hidup manusia, tapi di sisi lain plastik juga menimbulkan masalah lingkungan. Salah satunya karena sulit didaur ulang sehingga bisa merusak tatanan ekosistem. Bahkan bisa jadi racun untuk manusia. Hiiiyy... serem. Mari sebisa mungkin menghindari penggunaan plastik sekali pakai. Beralih ke plastik yang bisa digunakan berulang kali. 

Referensi :
Instagram demibumi.id

Sumber gambar 1 :
Intagram demibumi.id

Sumber gambar cover :
Pixabay

Penulis : @mirnaaf_

#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

PILIHAN UNTUKMU


Hallo Hallo,
Sobat polimeritas lagi bingung nyari universitas? Tapi yang ada jurusan polimer? Nih, kita kasih rekomendasinya:

1. Universiti Putra Malaysia
UPM merupakan salah sebuah Universiti penyelidikan yang terunggul di Malaysia. Entiti akademik yang terkenal di seantero dunia ini terletak di Serdang. Sebagai sebuah Pusat Pengajian dan Penyelidikan yang mempunyai reputasi bertaraf antarabangsa.
UPM membuka program polimer untuk master dan doktor.
www.upm.edu.my/akademik-15

2. Mahidol University

Mahidol adalah salah satu universitas paling bergengsi di Thailand dengan ujian masuk yang sangat kompetitif.
Membuka program polimer master dan doktor. 
https://mahidol.ac.th/

3.Universiti Teknologi MARA
didirikan tahun 1956, merupakan universitas terkemuka di Malaysia. Saat ini ada 120.000 mahasiswa terdaftar di sini, terdaftar di lebih dari 300 program akademik dari berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kedokteran, humaniora, bisnis & manajemen, sains, ilmu sosial dan teknik. 
https://www.uitm.edu.my/index.php/en/

#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju
#PilihanUntukMu #Universitas#AyoKuliah

Kamis, 13 Juni 2019

PILIHAN UNTUKMU


Kamu Mahasiswa,
Kamu Jurusan Teknik Kimia-Polimer,
Cari tempat magang atau mau kerja? Di perusahaan/pabrik polimer?
Kita kasih rekomendasi nih:


1. Chandra Asri Petrochemical (CAP)
perusahaan petrokimia terbesar dan terintegrasi secara vertikal di Indonesia dengan fasilitas-fasilitasnya yang terletak di Ciwandan, Cilegon dan Puloampel, Serang di Provinsi Banten. CAP merupakan pabrik petrokimia utama yang memanfaatkan teknologi dan fasilitas pendukung canggih kelas dunia. Jantung operasi CAP adalah Lummus Naphtha Cracker yang menghasilkan Ethylene, Propylene, Mixed C4, dan Pyrolysis Gasoline (Py-Gas) berkualitas tinggi untuk Indonesia serta pasar ekspor regional.

2. PT Lotte Chemical Titan Nusantara 
perusahaan yang memproduksi polythylene pertama dan terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1990 oleh empat perusahaan besar, BP Chemicals Investmen Limited, Mitsui Co Ltd, Sumitomo Corporation dan PT Arseto Petrokimia. Pada awalnya perusahaan ini dinamakan PT Petrokimia Nusantara Interindo atau PT PENI.
Polythylene (PE) adalah bahan polimer yang paling banyak digunakan di dunia dan sangat mudah dijumpai di kehidupan sehari-hari. Produksi PE pertama kali dilakukan pada tahun 1993 dengan kapasitas produksi 200.000 ton per tahun.

3. PT Indonesia Toray Synthetics (ITS)
Didirikan pada bulan Oktober 1971 sebagai pionir dalam memproduksi serat sintetis di Indonesia dengan menggunakan teknologi dari Toray Jepang. Produksi komersial dimulai pada tahun 1973 dengan Nylon Filament Yarn, dilanjutkan pada tahun 1974 untuk Polyester Staple Fiber dan pada tahun 1990 untuk Polyester Filament Yarn.


Selasa, 14 Mei 2019

POLIURETAN UNTUK PERAWATAN GIGI

Yo Sobat Polimeritas!

Adakah yang masih ingat iklan senyum pepsodent? slogannya yang menarik adalah: siapapun kamu, dimanapun kamu, senyum kita menyatukan kita. Iklan tersebut menarik, seakan menyiratkan bahwa senyum yang indah juga didukung dengan gigi yang rapi, putih dan bersih. Gigi yang baik dan rapi bahkan menjadi salah satu prasyarat untuk mendaftar pekerjaan seperti pramugari, polisi, tentara, dll. Bicara tentang gigi yang baik dan rapi, ternyata Poliuretan juga berperan dalam perawatan gigi loh, mau tahu selengkapnya? simak ya,,
.
Perawatan gigi biasa menggunakan kawat gigi/ behel. Dewasa ini, terdapat alternatif merapikan gigi dengan bahan transparan yang terbuat dari Polimer jenis Poliuretan. Perawatan gigi transparan ini, biasa disebut "Aligner" (Pelurus). Beberapa brand yang terkenal adalah Invisalign (USA), All-in (Italy), dan F22 Aligner (Sweden&Martina). Di Indonesia, teknologi pelurus gigi transparan ini lebih terkenal dengan nama Invisalign.
.
Invisalign adalah teknologi baru untuk merapikan gigi tanpa menggunakan kawat. Berbentuk transparan dan dapat dicopot saat makan dan sikat gigi, namun minimal dipakai kira kira 20 jam sehari. Sama seperti kawat gigi (behel), fungsi invisalign adalah untuk mencegah sekaligus memperbaiki pertumbuhan gigi yang tidak teratur. Bedanya, cara merapikan gigi yang satu ini terbuat dari poliuretan yang fleksibel dan membentuk permukaan luar gigi.
.
Invisalign sendiri dibentuk dengan tekhnologi komputer berdasarkan hasil cetakan gigi pasien. Selanjutnya model 3D gigi dikirim ke Amerika untuk dibuat mengikuti struktur gigi, setelah selesai dikirim ke Indonesia lagi. Biayanya masih cukup mahal di Indonesia sekitar 4 juta rupiah ke atas. Waktu perawatan sekitar 1 sampai 2 tahun. Tidak semua dokter gigi di Indonesia menawarkan Invisalign karena biayanya yang cukup mahal. Selain itu, tidak semua orang juga cocok menggunakan invisalign, diperlukan diagnosis dokter untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan gigi kita.

Penulis: Mujtahidatul Ilmi Fajriyah @iingzuhri

Sumber:
-> Lombardo, L., Arreghini, A., Maccarrone, R., Bianchi, A., Scalia, S., & Siciliani, G. (2015). Optical properties of orthodontic aligners--spectrophotometry analysis of three types before and after aging. Progress in orthodontics, 16, 41. doi:10.1186/s40510-015-0111-z

-> https://hellosehat.com/hidup-sehat/gigi-mulut/invisalign-adalah-cara-merapikan-gigi/

-> http://www.portal-gallery.com/apakah-invisalign-itu-berikut-penjelasannya/

"Mari Kita Jaga Citra Polimer Masa Depan"

#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Senin, 13 Mei 2019

POLIURETAN IN STS

[Holla Sobat Polimeritas!]


Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas aplikasi Poliuretan untuk "Self Tightening Suture." 
Apa itu? dan Bagaimana prosesnya? Mari kita simak penjelasan berikut:
.
Suture merupakan jahitan yang menyatukan ujung luka atau sayatan bedah. Metode ini sangat bermanfaat dalam penutupan luka pasca operasi sehingga dapat mempercepat pemulihan pasien. Berbagai penelitian suture ini dilakukan dengan tujuan untuk penutupan luka yang akurat dengan pemulihan kulit yang cepat, minim risiko komplikasi, seperti infeksi maupun jahitan yang terbuka kembali, yang menyebabkan keadaan tidak sehat dan tertundanya pulangnya pasien.

Self Tightening Suture merupakan metode jahitan yang dapat merekat sendiri. Metode ini menggunakan bahan polimer jenis SMP yaitu Poliuretan sebagai benangnya. Poliuretan ini dapat mengencang sesuai kebutuhan. Keuntungan dari jahitan yang bisa dikencangkan sendiri adalah ahli bedah tidak bisa memperketat atau memperlonggar bahannya. Terlalu ketat jahitannya bisa robek, menyebabkan luka terbuka; Bila terlalu longgar, lukanya tidak tertutup dengan benar.

How it works?
Pada suhu kamar, jahitannya pendek, tetapi saat dipanaskan, jahitannya dapat direntangkan hingga dua kali panjangnya. Bentuk panjang ini kemudian ditentukan dengan pendinginan hingga -15 ° C, dan jahitan kemudian dapat dibawa kembali ke suhu kamar dalam bentuk memanjang. Pada titik ini, simpul dapat dimasukkan. Setelah mencapai suhu tubuh, jahitan kembali ke keadaan pendek dan dengan demikian dapat mengencangkan simpul dan setiap jahitan yang dibuat.

Sumber:
->https://physicsworld.com/a/a-self-tightening-suture/ -> Rituparna Duarah et al 2018 Biomed. Mater. 13 045004
.
For Deep Information, read more: Smart self tightening surgical suture from tough bio-based
hyperbranched polyurethane/ reduced carbon dot nanocomposite
.
Penulis: Mujtahidatul Ilmi Fajriyah @iingzuhri
.
"Mari Kita Jaga Citra Polimer Masa Depan"
.
#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Minggu, 12 Mei 2019

Minum Tanpa Sedotan, Yes Or No?


Minum Tanpa Sedotan, Yes Or No?


Sedotan sebuah tabung panjang yang biasanya digunakan untuk mentransfer minuman ke mulut. Dengan mudahnya sedotan dapat ditemukan di mana saja.Dari restaurant bintang lima sampai penjual pinggiran kaki lima. Penjual dengan senang hati memberikan sedotan gratis untuk pembelinya. Seperti sudah layaknya takdir minuman dalam gelas akan berdampingan dengan sedotan.  Kebiasaan ini terus-menerus berkepanjangan, sampai pada momentum menyedihkan. Contohnya lautan telah tercemar oleh sampah sedotan plastik. Beberapa binatang laut tersakiti karena sedotan plastik. Sehingga, banyak masyarakat yang memprotes kejadian tersebut. Apakah Anda setuju terhadap aksi protes tersebut?

Awal mula pemakaian sedotan
Dalam catatan Derek Thompson di The Atlantic, sedotan minuman pertama yang tercatat dalam sejarah diciptakan bangsa Sumeria untuk minum bir. Sedotan tertua ada di makam bangsa Sumeria dari masa 3.000 SM. Pada 1800-an sedotan dari jerami mulai populer, namun masalahnya gampang larut dalam minuman. Lalu tahun 1888, sedotan kertas dipatenkan. Pada 1937 Joseph Firedman menciptakan sedotan yang bisa ditekuk ujungnya. Sejak saat itu sedotan berkembang sesuai jenis minuman. Sedotan modern rata-rata dibuat dari plastik jenis polypropylene, polystyrene, dan beberapa campuran kimia lainnya yang berkembang di tiap zaman sesuai kebutuhan.

Dampak positif dan negatif dari sedotan
Sedotan diciptakan  bertujuan untuk memudahkan hidup manusia. Kemudahan yang didapat yaitu pengurangan risiko kerusakan gigi, mulut tidak kotor hanya dengan menghisap sedotan, dan bisa dijadikan sebagai gaya hidup modern. Sedangkan dampak negatif dari sedotan plastik adalah mencemari lingkungan (lautan dan daratan) dan juga menyakiti beberapa binatang.

Solusi mengatasi dampak negatif
Sedotan telah menjadi gaya hidup manusia. Sehingga penggunaan sedotan tidak langsung dimusnahkan begitu saja. Ada beberapa alternatif pengganti sedotan plastik yaitu sedotan stainless, bambu, silikon. Sedangkan sedotan yang sekali pakai dan berkelanjutan seperti sedotan dari permen dan sedotan yang terbuat 100% dari daun.

Kesimpulan: minum tanpa sedotan?
Jika saya pribadi menyimpulkan bahwa minum tanpa sedotan: Yes.Akan tetapi jika Anda tetap ingin menggunakan sedotan maka beralih lah ke sedotan alternatif. Bisa dipakai berulang kali dan berkelanjutan. Akan sangat tidak disarankan menggunakan sedotan plastik jika hanya dibuang ke tempat sampah. Karena buang sampah pada tempatnya tidaklah cukup. Memilah sampah dan diolah kembali agar tak mencemari lingkungan.

Referensi :
Penulis : Meirna Fatkhawati (instagram @mirnaaf_)

Senin, 22 April 2019

INOVASI BAN POLIMER MASA DEPAN


[Inovasi Poliisoprena dengan Teknologi Kontrol pada Ban Hankook]

Mempunyai ban yang berkualitas adalah idaman setiap pengendara, terutama pembalap agar bisa melaju lebih cepat dan sesuai dengan track balap serta cuaca yang pancaroba.

Ban adalah material komposit, biasanya dari karet alam / karet poliisoprena yang digunakan untuk ban truk dan ban mobil penumpang seperti pada sabuk tapak, sidewall, carcassply, dan innerliner.

Ban terdiri dari bahan karet atau polimer alam yang sangat kuat diperkuat dengan serat-serat sintetik dan baja yang sangat kuat yang dapat menghasilkan suatu bahan yang mempunyai sifat-sifat unik seperti kekuatan tarik yang sangat kuat, fleksibel, ketahanan pergeseran yang tinggi. Karet alam  ini dapat kita temukan pada tanaman karet yaitu Havea Brasiliensis atau tanaman lainnya yaitu jelutung.

Semakin berkembangnya zaman, inovasi-inovasi untuk menciptakan ban yang berkualitas kini bermunculan. Seperti PT. Hankook Tire yang merupakan sebuah perusahaan multinasional yang menghasilkan berbagai macam produk ban. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1941. Berbasis di Seoul, Korea Selatan. Perusahaan ini umumnya mempekerjakan 14.000 pekerjanya pada tahun 2009.
Teknologi Kontrol adalah filosofi yang melekat pada Hankook dan diterapkan di seluruh proses penelitian, pengembangan, dan produksi secara keseluruhan untuk semua produk Hankook. 'K' dari Kontrol merupakan singkatan untuk 'Kinetik' atau dengan kata lain, 'gerakan' Kontrol didasarkan pada konsep dasar yang mampu memerintah secara penuh interaksi antara mobil, pengemudi, dan jalan.

Semua produk Hankook didasarkan pada konsep Teknologi Kontrol dan bertujuan untuk memberikan konsumen kesenangan berkendara melalui 'kinerja, kenyamanan dan keselamatan selain itu juga lebih ramah lingkungan'. Dari kinerja ekstrem olahraga bermotor, untuk rutinitas sehari-hari berkendara mengantar anak dengan selamat ke sekolah ketika hujan, Teknologi Kontrol selalu ada.

Penulis: @jevi.zalesti

Sabtu, 20 April 2019

PISTOL ARMO POLIMER



PT Pindad (persero) membuat pistol polimer bernama Armo dengan sistem modular. Pistol Armo yang dibuat varian V1, V2, dan V3 tersebut menyasar kalangan militer, kepolisian, dan institusi lainnya yang meminati menggunakan pistol trend dunia berbahan polimer.
Diproduksinya pistol Armo merupakan inovasi untuk memproduksi pistol berbahan polimer. Diketahui, pada kancah industri senjata dunia dimana produksi senjata ringan, kini banyak yang menggunakan bahan polimer untuk keperluan agar lebih terasa ringan namun kuat. 
Ketika dikonfirmasi pengamatan “PR” Online, dimana tampak desain ketiga varian pistol Armo itu cukup mirip produk buatan Tanfoglio Italia, dijawab Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, “Memang, karena bekerja sama dengan Tanfoglio Italia. Tujuannya, agar Pindad dapat memproduksi pistol berbahan polimer,” ujarnya.
Disebutkan Abraham Mose, pistol Armo merupakan produksi terbaru dari Pindad yang baru kini diperkenalkan. Namun Pindad siap memasok sekitar 2.500 pucuk pistol Armo bagi sejumlah institusi atau pihak berwenang di Indonesia yang meminati penggunaan pistol berbahan polimer, dengan alasan bobotnya lebih ringan dibandingkan dari bahan baja.

Menurut dia, dengan diproduksinya pistol polimer Armo, merupakan langkah awal oleh PT Pindad untuk selanjutnya berencana memproduksi senapan serbu dan senapan tempur berbahan polimer. Walau senjata api berbahan polimer sedang ngetrend di dunia, namun masih tetap sebuah pilihan bagi para pengguna, karena ada yang masih lebih menyukai senjata berbahan baja namun ada pula yang menyukai berbahan polimer.

#Polimeritas
#PolimerBerkualitas
#MenjagaCitraPolimerMasaDepan
#IndonesiaMaju

Rabu, 17 April 2019

BIOPLASTIK: Bio(Oxo)degradable vs Compostable


[Mengenal Bioplastik: Bio(Oxo)degradable vs Compostable]

Sejak tumbuhnya kesadaran akan bahaya plastik dan pergerakan gaya hidup ramah lingkungan, semakin banyak permintaan pasar akan produk-produk ramah lingkungan, termasuk salah satunya adalah bioplastik. Tapi, apa sih yang disebut dengan Bioplastik? Apakah Bioplastik benar-benar tidak berbahaya dan 100% ramah lingkungan? 

Sayangnya, tidak semua bioplastik itu ramah lingkungan. Ada banyak istilah dan klaim yang digunakan oleh produsen bioplastik seperti biodegradable, bio-oxodegradable, dan compostable. Istilah dan klaim-klaim ini sering kali membingungkan bagi sebagian besar masyarakat awam dan malah beberapa terkesan menjadi semacam greenwashing.  

Mengenal istilah Bioplastik

Istilah Bioplastik digunakan untuk merujuk pada material penyusun rangkaian polimer yang terbuat dari material yang dapat diperbarui (renewable resources). Tidak seperti plastik konvensional yang terbuat dari minyak bumi, Bioplastik terbuat dari sebagian atau seluruhnya berasal dari serat tanaman, seperti gandum, singkong, jagung, dsb. Saat ini ada berbagai macam jenis Bioplastik yang ada di pasaran. Untuk memahami Bioplastik mana yang ramah lingkungan, kita perlu memahami bahan baku bioplastik dan beberapa istilah atau klaim yang beredar di pasaran.

Bio-based vs Bio-composite

Bio-based plastic merujuk pada material penyusun ppolimer yang terbuat seluruh atau sebagian material dari material organik carbon-based yang menggantikan bahan baku minyak bumi pada plastik konvensional. Presentase bagian yang terbuat dari serat tumbuhan harus memenuhi kriteria batas minimal sehingga bisa disebut Bio-based plastic. Although many people assume that anything “bio-based” is eco-friendly, it is not always the case.

Biocomposite merujuk pada bahan baku yang berasal dari sebagian atau seluruhnya berasal dari kombinasi beberapa serat alam serperti jagung, hemp, gandum, kayu. Sama seperti biobased plastic, sebagian kecil biocomposite dapat terbuat dari minyak bumi. Hal ini membuat plastik biocomposite belum tentu ramah lingkungan.

Jenis plastik bio-based dan biocompositebelum tentu bisa di recycle karena jenis plastik ini membutuhkan infrastruktur daur ulang khusus yang tidak sama dengan sistem daur ulang plastik konvensional. Hal ini membuat jenis plastik bio-based sangat sulit di daur ulang, dan pada akhrinya akan berujung ke TPA.


Bio(OXO)degradable vs Compostable

Biodegradable berarti terurai secara anatural di alam. Pada hakikatnya, semua material yang ada di Bumi ini akan terurai dengan proses natural dengan kondisi yang mendukung misalnya suhu dan kelembaban, bakteri, panas matahari, dengan atau tanpa oksigen. Dengan definisi ini, maka baik plastik konvensional maupun bioplastik, semua akan terurai secara natural. Perbedaan yang besar terdapat pada berapa lama waktu yang diperlukan material tersebut untuk terurai. Klaim Bio-degradable digunakan untuk mendeskripsikan material yang terurai dalam kurun waktu yang singkat, biasanya dalam beberapa minggu atau bulan saja. 

Klaim Biodegradable hanya menunjukkan bahwa material tersebut akan terurai dalam kurun waktu hitungan minggu atau bulan. Namun, klaim Biodegradable tidak menjamin bahwa material yang telah terurai tidak mengandung racun dan 100% aman bagi lingkungan.

Compostable Plastic terbuat 100% dari serat alam. Klaim compostable seharusnya disertai dengan sertifikat dari pihak sertifikasi resmi sebagai pihak ketiga. Definisi compostable plastic merujuk pada kemampuan material plastik ini untuk terurai secara proses biologis menjadi karbon dioksida, air, dan biomasa dalam kurun waktu 2-12 minggu dan tidak meninggalkan residu beracun, melainkan kompos yang merupakan nutrisi untuk tanah. 

Klaim compostable plastic dapat dibagi menjadi industrial comspotable dan home compostable. Saat ini, di Indonesia belum ada fasilitas industrial composting, sehingga sangat dianjurkan untuk memilih compostable plastic yang dapat dikomposkan di rumah. Ciri-ciri plastik yang dapat dikomposkan dirumah adalah jika plastik ini hanyut atau meleleh saat terkena air

Compostable plastic pasti biodegradagble, tapi sebaliknya, biodegradable plastic belum tentucompostable.

Bio(Oxo)Degradable adalah satu klaim lain yang sering kali membuat rancu dengan dua istilah dan klaim sebelumnya. Bio-oxodegradable merupakan jenis plastik yang dalam proses pembuatannya diberikan zat tambahan untuk mempercepat proses pengurangian. Jenis plastik Oxo sangat cepat terurai menjadi potongan-potongan fragmen dan partik kecil yang disebut dengan mikroplastik.

Mikroplastik, seperti plastik pada umumnya akan berada di alam hingga dapat terurai 100% dalam jangka waktu tertentu. Mikroplastik yang terlepas ke lingkungan akan berpotensi mebawa racun, bakteri, dan virus yang ada di lingkungan yang akhrinya dapat mencemari tanah, masuk ke dalam tubuh hewan, mencemari sungai dan laut, dan masuk ke tubuh kita melalui udara dan makanan yang kita konsumsi. 


Jadi, kesimpulannya, plastik mana yang paling ramah lingkungan? Tentu pilihan yang paling ramah lingkungan adalah dengan membawa tas belanja pakai ulangmu sendiri. Tapi, jika terpaksa, pilih plastik jenis compostable dan pastikan bahwa plastik yang kamu pilih tersertifikasi resmi oleh pihak ketiga dan dapat dikomposkan di rumah.

Sumber : sustaination.id

Sosmed Instagram: @mirnaaf_

Keping DVD/VCD/CD Termasuk Plastik Atau Elektronik ?

Kepingan VCD/DVD/CD di tahun 2019, agaknya tidak terlalu populer di masyarakat. Kepingan ini berjaya pada era 90an. Biasanya digunakan ...